Pembuktian Kredibilitas TV Swasta Ditentukan 22 Juli 2014
Sudah bukan rahasia umum bahwa pada pemilu tahun 2014 ini baik pada pemilu legislatif maupun pilpres media massa khususnya televisi terbelah menjadi tim sukses ke dalam beberapa kubu. Pada pemilu legislatif Hanura didukung oleh grup MNC, Golkar didukung oleh TV One dan ANTV, sedangkan Nasdem didukung oleh Metro TV.
Peta dukungan televisi kemudian berubah pada masa pilpres. TV One dan Grup MNC mendukung Prabowo Hata sedangkan Metro TV mendukung Jokowi JK.
Sangat menarik melihat pemberitaan dari masing-masing media hingga sampai pada hari pemilihan yaitu tanggal 9 Juli 2014. Secara pribadi saya menilai pertarungan ada pada TV One dan Metro TV, sedangkan grup MNC juga condong ke Prabowo Hata meskipun tidak seekstrim TV One.
Mengapa saya katakan TV One itu ekstrem yah secara pribadi saya menilai porsi pemberitaan TV One banyak sekali yang tidak berimbang. Terkadang ketika mendatangkan pengamat politik hanya pengamat yang pro ke kubu mereka saja.
Puncaknya adalah ketika hasil quick count pilpres tanggal 9 Juli 2014 kemarin. TV One menyajikan hasil quick count dari 3 lembaga survei yang sama sekali berbeda dengan 7 lembaga survei lainnya. Apalagi 3 lembaga survei tersebut kredibilitasnya cukup dipertanyakan.
Saya sendiri tidak habis pikir, sepengetahuan saya selama menonton siaran televisi baru kali ini mendapati televisi yang pemberitaannya sangat tidak berimbang.
Namun jika dipikirkan lagi semua ini tentu ada hikmahnya. Tentunya semua ini akan terbukti nanti tatkala 22 Juli 2014. Apakah benar hasil quick count dari ke-3 lembaga survei tersebut, atau justru sebaliknya. Setelah tanggal 22 Juli sepertinya kepercayaan publik akan benar-benar habis pada stasiun televisi ini jika memang hasil quick count tersebut tidak sesuai dengan keputusan KPU.
Peta dukungan televisi kemudian berubah pada masa pilpres. TV One dan Grup MNC mendukung Prabowo Hata sedangkan Metro TV mendukung Jokowi JK.
Sangat menarik melihat pemberitaan dari masing-masing media hingga sampai pada hari pemilihan yaitu tanggal 9 Juli 2014. Secara pribadi saya menilai pertarungan ada pada TV One dan Metro TV, sedangkan grup MNC juga condong ke Prabowo Hata meskipun tidak seekstrim TV One.
Mengapa saya katakan TV One itu ekstrem yah secara pribadi saya menilai porsi pemberitaan TV One banyak sekali yang tidak berimbang. Terkadang ketika mendatangkan pengamat politik hanya pengamat yang pro ke kubu mereka saja.
Puncaknya adalah ketika hasil quick count pilpres tanggal 9 Juli 2014 kemarin. TV One menyajikan hasil quick count dari 3 lembaga survei yang sama sekali berbeda dengan 7 lembaga survei lainnya. Apalagi 3 lembaga survei tersebut kredibilitasnya cukup dipertanyakan.
Saya sendiri tidak habis pikir, sepengetahuan saya selama menonton siaran televisi baru kali ini mendapati televisi yang pemberitaannya sangat tidak berimbang.
Namun jika dipikirkan lagi semua ini tentu ada hikmahnya. Tentunya semua ini akan terbukti nanti tatkala 22 Juli 2014. Apakah benar hasil quick count dari ke-3 lembaga survei tersebut, atau justru sebaliknya. Setelah tanggal 22 Juli sepertinya kepercayaan publik akan benar-benar habis pada stasiun televisi ini jika memang hasil quick count tersebut tidak sesuai dengan keputusan KPU.
0 Response to "Pembuktian Kredibilitas TV Swasta Ditentukan 22 Juli 2014"
Post a Comment